Profil Desa Bungkanel

Ketahui informasi secara rinci Desa Bungkanel mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bungkanel

Tentang Kami

Menelisik profil Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, yang kaya akan potensi pertanian dan UMKM. Berita ini mengulas tuntas data demografi terbaru, pembangunan infrastruktur strategis, geliat ekonomi lokal, serta program pemerintah desa unt

  • Pembangunan Infrastruktur Progresif

    Desa Bungkanel memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, balai desa, dan fasilitas publik lainnya secara masif untuk membuka konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

  • Ekonomi Berbasis Pertanian dan UMKM

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian yang kuat dan geliat UMKM yang aktif, didukung oleh inisiatif pemerintah desa melalui program seperti bazar dan pembangunan jalan usaha tani.

  • Budaya Lokal yang Mengakar Kuat

    Masyarakat Bungkanel aktif melestarikan tradisi seperti Ruwat Bumi sebagai wujud syukur dan perekat sosial, menunjukkan harmonisasi antara kemajuan zaman dan kearifan lokal.

Pasang Disini

Terletak di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Desa Bungkanel menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan derap pembangunan dan potensi ekonomi yang terus menggeliat. Didukung oleh inisiatif pemerintah desa yang aktif dan partisipasi masyarakat, Bungkanel secara bertahap memantapkan posisinya sebagai desa yang berdaya saing, sembari tetap memelihara kearifan lokal yang mengakar. Perkembangan infrastruktur yang masif dan program pemberdayaan ekonomi menjadi kunci utama dalam perjalanan desa ini menuju kemandirian dan kesejahteraan.

Geografi dan Pemerintahan Desa Bungkanel

Desa Bungkanel secara geografis berlokasi di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Letaknya yang strategis menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan wilayahnya. Berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 77 Tahun 2023, batas-batas wilayah administrasi Desa Bungkanel telah ditetapkan secara definitif. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan wilayah Kecamatan Karangjambu. Sisi timur berbatasan dengan Kecamatan Kertanegara dan Kecamatan Kaligondang. Adapun di sebelah selatan, Desa Bungkanel berbatasan dengan Kecamatan Kaligondang dan di sisi barat berbatasan dengan Kecamatan Bobotsari serta Kecamatan Mrebet.

Hingga saat ini, data spesifik mengenai luas wilayah Desa Bungkanel secara terperinci belum dirilis dalam publikasi terbaru Badan Pusat Statistik (BPS). Namun merujuk pada data "Kecamatan Karanganyar Dalam Angka 2016", Kecamatan Karanganyar memiliki total luas 35,21 km². Desa Bungkanel, sebagai salah satu dari 13 desa di dalamnya, merupakan bagian integral dari luas tersebut. Kode Pos untuk Desa Bungkanel adalah 53354.

Pemerintahan Desa Bungkanel saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Mukti Fatoni. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong kemajuan desa, yang tercermin dari berbagai inisiatif pembangunan dan serapan anggaran yang transparan. Dalam sebuah kesempatan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengapresiasi perkembangan yang terjadi. "Kompleks balai desanya sudah megah. Saya berharap kinerja pemerintah desa dalam melayani masyarakat akan semakin baik," ujar Bupati Tiwi saat meresmikan Pendopo Kartawikrama pada Agustus 2023 lalu.

Pemerintah desa aktif menjalin sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, yang dibuktikan dengan berbagai Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang diterima untuk pembangunan infrastruktur. "Kami berterima kasih atas perhatiannya dan telah dibantu oleh Ibu Bupati untuk pembangunan desa kami, semoga kami menjadi terpacu untuk melayani masyarakat lebih baik lagi," ungkap Kepala Desa Mukti Fatoni.

Pembangunan Infrastruktur sebagai Urat Nadi Perekonomian

Perhatian utama pemerintah Desa Bungkanel dalam beberapa tahun terakhir tertuju pada peningkatan infrastruktur dasar. Langkah ini diyakini menjadi fondasi utama untuk membuka aksesibilitas, melancarkan distribusi hasil bumi, dan pada akhirnya menggerakkan roda perekonomian warga. Salah satu proyek vital yang baru dirampungkan yakni pengaspalan jalan desa, yang diresmikan langsung oleh Bupati Purbalingga pada akhir tahun 2024. Pembangunan ini tidak hanya memperlancar mobilitas warga, tetapi juga diharapkan dapat menekan biaya transportasi hasil pertanian dan produk UMKM.

Komitmen ini diperkuat melalui alokasi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025. Dari total belanja desa yang mencapai Rp 2,49 miliar, porsi signifikan dialokasikan untuk Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, yakni sebesar Rp 1,25 miliar. Dana tersebut direncanakan untuk berbagai program, mulai dari pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan, pengaspalan jalan lanjutan, perbaikan lapangan, pembangunan jalan usaha tani, hingga program rumah tidak layak huni (RTLH).

Pada tahun 2023, pemerintah desa bersama Bupati juga telah meresmikan Pendopo Kartawikrama dan Pos Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas). Keberadaan pendopo ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan semangat gotong royong warga Bungkanel.

Demografi dan Potensi Sumber Daya Manusia

Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Bungkanel memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.889 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.468 jiwa laki-laki dan 1.421 jiwa perempuan. Dengan data ini, kepadatan penduduk desa dapat diestimasikan setelah data luas wilayah yang pasti diperoleh. Jumlah penduduk yang signifikan ini menjadi modal sosial sekaligus potensi sumber daya manusia yang besar bagi pembangunan desa.

Mayoritas penduduk Desa Bungkanel bermata pencaharian di sektor pertanian. Selain itu, sektor lain seperti buruh, wiraswasta, dan pegawai negeri juga menjadi sandaran hidup sebagian warga. Pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program, termasuk yang didanai melalui APBDes di sektor pendidikan.

Secara keagamaan, masyarakat Desa Bungkanel dikenal homogen dengan mayoritas memeluk agama Islam. Nilai-nilai religius ini turut mewarnai kehidupan sosial dan budaya masyarakat, seperti yang tecermin dalam kegiatan Ruwat Bumi.

Geliat Ekonomi Lokal dan Inovasi Desa

Perekonomian Desa Bungkanel ditopang oleh dua pilar utama: pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di sektor pertanian, berbagai komoditas pangan menjadi andalan para petani. Pemerintah desa memberikan dukungan melalui pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penunjang seperti jalan usaha tani dan irigasi yang anggarannya tercantum dalam APBDes 2025.

Di luar sektor pertanian, UMKM di Desa Bungkanel menunjukkan geliat yang positif. Untuk mendorong pertumbuhan sektor ini, pemerintah desa secara rutin memfasilitasi kegiatan seperti Bazar UMKM. Salah satu contohnya adalah Bazar UMKM Ramadan yang diadakan pada awal tahun 2025, yang menghadirkan aneka kuliner untuk kebutuhan berbuka puasa dan sahur. Kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi etalase bagi produk-produk lokal, tetapi juga menciptakan perputaran ekonomi di tingkat desa dan memperkuat ikatan sosial antarwarga.

Pendapatan Asli Desa (PADes) Bungkanel pada tahun 2025 ditargetkan mencapai Rp 42.300.000, yang bersumber dari hasil usaha desa dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah. Angka ini menunjukkan adanya potensi ekonomi internal yang terus dikembangkan oleh pemerintah desa untuk menunjang kemandirian fiskal.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Masyarakat Desa Bungkanel masih memegang teguh tradisi dan kearifan lokal. Salah satu tradisi yang rutin diselenggarakan dan menjadi cerminan budaya agraris masyarakatnya adalah Ruwat Bumi. Acara ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perayaan syukur atas hasil panen yang melimpah sekaligus menjadi ajang silaturahmi akbar bagi seluruh warga.

Pelaksanaan Ruwat Bumi di Desa Bungkanel berlangsung meriah, seringkali diisi dengan pagelaran seni tradisional seperti wayang kulit semalam suntuk. Kegiatan ini menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong masyarakat yang masih terjaga. Kehadiran para pemimpin daerah, termasuk Bupati Purbalingga, dalam acara-acara seperti ini menandakan adanya dukungan dan pengakuan terhadap pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas desa.

Kehidupan sosial yang harmonis dan budaya yang tetap lestari menjadi modal sosial yang kuat bagi Desa Bungkanel dalam menghadapi tantangan zaman, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi wilayah ini.